Penggunaan obat ambeien ini tergantung dari besar, lokasi, dan keparahan gejala ambeien yang Anda rasakan. Berbagai obat ambeien ini bisa dibeli di apotek, tapi agar lebih aman Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memilih obat yang akan diminum.
Berikut pilihan obat ambeien yang ampuh mengatasi pembengkakan dan nyeri wasir di anus.
1. Naproxen
Naproxen adalah salah satu jenis obat pereda nyeri dari golongan NSAID (non-steroidal anti-inflammatory drugs). Obat ini berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri yang timbul saat Anda mengalami gejala ambeien.
Naproxen bisa didapatkan di apotek tanpa resep dokter. Obat ini bekerja untuk meredakan nyeri yang lebih ringan, dengan mengurangi produksi hormon tubuh yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Biasanya naproxen diminum ketika Anda mulai merasakan nyeri di anus, atau Anda bisa menggunakannya sesuai dengan petunjuk yang ada di kemasan.
Perlu diketahui, naproxen sebaiknya tidak dikonsumsi untuk jangka panjang. Sebab, obat ini bisa menimbulkan efek samping seperti sensasi panas di sekitar anus dan punggung.
Selain itu, obat ini tidak boleh digunakan bila Anda mengalami perdarahan anus yang berlebihan, karena NSAID justru bisa memperparah kondisinya.
2. Ibuprofen
Sama seperti obat NSAID, ibuprofen juga berfungsi untuk mengurangi nyeri. Beberapa obat ambeien satu ini banyak ditemui di apotek dan bisa dibeli tanpa resep dokter.
Biasanya ibuprofen digunakan untuk meredakan nyeri sakit kepala atau nyeri menstruasi, tapi bisa juga untuk meredakan nyeri di anus karena efeknya yang bisa mengurangi peradangan.
Minumlah obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan di kemasannya. Lagi-lagi, obat ini hanya boleh digunakan dalam jangka pendek atau sementara. Bila gejala ambeien terasa semakin mengganggu, hentikan penggunaan obat dan segera pergi ke dokter.
3. Hidrokortison rektal
Hidrokortison adalah obat yang termasuk ke dalam kelas kortikosteroid. Obat ini bekerja dengan mengaktifkan zat alami di kulit yang dapat mengurangi pembengkakan, kemerahan, serta gatal-gatal.
Hidrokortison rektal merupakan jenis yang digunakan untuk menangani gejala penyakit yang berhubungan dengan masalah di sekitar anus atau rektum. Anda bisa membeli obat ambeien ini di apotek.
Seringnya, obat ini ditemui dalam bentuk krim, tapi bisa juga berupa busa atau salep. Untuk orang dewasa, obat ini dioleskan sebanyak 3 – 4 kali sehari. Ingat, obat cukup dioleskan di kulit luar anus, bukan dimasukkan ke dalam.
Bila setelah seminggu gejala tidak kunjung membaik, hentikan penggunaan obat dan periksakan diri ke dokter.
4. Lidocaine
Lidocaine termasuk obat yang bisa rasa tidak nyaman dan gatal karena ambeien (wasir). Obat ini termasuk yang paling tersedia di Indonesia. Meski demikian, tetap ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker pada saat mendapatkan obat ini.
5. Obat pencahar (laksatif)
Obat di apotek yang bisa membantu mengurangi gejala ambeien adalah obat pencahar.
Perlu diketahui, ambeien bisa dipicu oleh sembelit, tapi bisa juga menimbulkan sembelit. Sembelit tentu akan mendorong Anda untuk mengejan lebih keras saat buang air besar, yang mana dapat membuat ambeien terasa semakin sakit.
Untuk itu, obat pencahar atau laksatif akan bekerja efektif dengan melancarkan gerakan usus dan mempercepat pengosongan usus. Dengan begitu, tekanan pada anus dapat berkurang dan mencegah ambeien kambuh lagi.
Selain dengan obat pencahar, minum suplemen serat juga memberikan manfaat yang sama, yaitu membantu melunakkan feses dan mengurangi tekanan mengejan saat buang air besar. Contohnya psyllium (Metamucil) atau methylcellulose (Citrucel).
Obat di apotek bisa bantu meredakan gejala ambeien, asal…
Berbagai obat tersebut dapat bekerja dengan efektif untuk mengurangi rasa tak nyaman yang timbul karena ambeien. Meski demikian, ingatlah bahwa obat-obatan di atas hanya boleh digunakan untuk kondisi ambeien yang lebih ringan.
Selain itu, jangan ragu untuk menanyakan kepada dokter atau apoteker mengenai efek samping dan dosis pemakaian yang sesuai. Hal ini sangat penting agar penggunaan obat tetap aman dan tidak menimbulkan efek yang berbahaya.
Anda juga tak disarankan untuk menggunakan obat dalam jangka panjang. Bila gejala tak kunjung mereda atau malah semakin memburuk setelah menggunakan obat, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter.